Saturday, November 19, 2011

Pemahaman Cloud Computing: Pendekatan White Paper Intel IT


Para peneliti Intel IT sebagaimana disebutkan dalam white papernya mencoba mengembangkan strategi Cloud Computing (C.C.) dimulai dari dalam (internal C.C.) menuju keluar (eksternal C.C.). Strategi C.C. yang dimulai dari dalam tersebut telah secara nyata memberikan keuntungan bagi Intel dan menempatkan posisi Intel sebagai sebuah perusahaan yang siap ketika nantinya bermigrasi ke eksternal C.C. yaitu pada saat C.C. beserta lingkungannya (environment-nya) telah matang (mature) serta penghalang-penghalang lainnya (keamanan,privasi,dukungan pemerintah, dsb) telah ditangani dengan baik.
Para pakar Intel IT dalam white paper tersebut mendefinisikan C.C. sebagai sebuah paradigma komputasi atau cara berpikir mengenai teknologi komputer sesuai dengan kalimat pada halaman empat paragraf empat yang menyebutkan sebagai berikut: “We define cloud computing as a computing paradigm where services and data reside in shared resources in scalable data centers, and those services and data are accessible by any authenticated device over the Internet”. Sedangkan penulis/peneliti lain mendefinisikan cloud computing sebagai gabungan pemanfaatan komputer dan pengembangan berbasis internet. Awan (cloud) adalah metafora dari internet sebagaimana awan yang digambarkan pada diagram jaringan komputer yang juga merupakan abstraksi dari infrastruktur
yang disembunyikan. C.C. merupakan metoda komputasi dimana kapabilitas teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan/service sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat internet (di dalam awan) tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, prosesnya, atau pengendaliannya. C.C. juga merupakan sebuah paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, sensor-sensor, monitor dan lain-lain. (definisi dari wikipedia diolah dari berbagai sumber).
Dari paragraf diatas memang tampak seakan-akan cloud computing memiliki banyak definisi yang berbeda, namun menurut saya perbedaan tersebut bukanlah perbedaan secara prinsip melainkan hanya perbedaan sudut/cara pandang (angle) masing-masing peneliti saja yang membuat hal tersebut nampak seakan-akan berbeda. Prinsip/ciri-ciri C.C. yang selalu dapat ditemukan pada setiap definisi tersebut adalah:
a.      Penggunaan komputasi (teknologi komputer);
b.      Mudah dikonsumsi/digunakan oleh user;
c.       Dapat diakses menggunakan device/media apa saja melalui jaringan internet (awan);
d.      Data digabung maupun dipisah yang dikelola oleh suatu penyedia C.C. secara massive (dengan kapasitas yang besar);
e.      User tidak dapat mengendalikan,memodifikasi,mengintervensi proses atau melihat apapun yang terjadi di awan (internet).
Sehingga dari ulasan diatas dapat disimpulkan bahwa secara prinsip para peneliti dan penulis telah memiliki kesepakatan mengenai cloud computing. Namun demikian menurut saya perlu kita tambahkan bahwa konsep C.C. dengan definisi sebagai paradigma memberikan pengertian yang sedikit lebih luas atas konsep C.C. sehingga peneliti paper tersebut dapat membagi C.C. menjadi dua jenis yaitu internal C.C. dan eksternal C.C. Hal tersebut terjadi karena sudut pandang peneliti dilihat dari praktek yang mereka terapkan pada perusahaan mereka (Intel IT) yang merupakan perusahaan manufaktur berskala besar/dunia yang mungkin saja berbeda hasilnya apabila peneliti lain mempraktekkannya pada perusahaan lain semisal SMB (small medium size bussiness) atau pada jenis perusahaan lain selain manufaktur.
Setelah membaca berbagai macam tulisan mengenai C.C., saya berpendapat bahwa selain lebih cocok untuk SMBs, C.C. juga akan lebih cocok/bermanfaat diterapkan pada perusahaan manufaktur dibanding dengan perusahaan dengan jenis lain (semisal jasa, retail, dsb). Menurut saya alasannya adalah karena perusahaan bertipe tersebut lebih mampu mengoptimalkan keunggulan/manfaat C.C. yang terletak pada daya tampung data yang hampir tidak terhingga (sangat besar), kecepatan/kepraktisannya, dan biaya yang sangat relatif murah (low cost) untuk mendapatkan biaya produksi yang sangat rendah dengan proses produksi yang cepat (Just In Time). Perusahaan bergenre lain tentu saja juga tetap akan mendapat manfaat dari C.C. ini namun prosentase manfaatnya bisa jadi tidak sebesar perusahaan manufaktur yang memang sangat membutuhkan keunggulan C.C.
Sedangkan untuk instansi pemerintah (sektor selain jual beli/non profit) juga akan sangat mendapatkan manfaat yang tinggi dengan menggunakan teknologi C.C. ini namun dengan sedikit catatan bahwa jenis C.C. yang diterapkan adalah internal C.C. Resiko yang akan ditanggung oleh Pemerintah menjadi tidak sebanding dengan manfaatnya apabila menerapkan eksternal C.C. Contoh resiko yang dapat terjadi tersebut adalah kebocoran informasi kekuatan pertahanan RI, dan informasi rahasia negara lainnya.
Manfaat yang diperoleh oleh instansi pemerintahan apabila menerapkan C.C. khususnya internal C.C. adalah data tetap dikelola oleh pihak internal pemerintah sehingga resiko keamanan masih bisa diminimalisir. Proses bisnis lebih efisien, cepat, dan praktis mendukung terwujudnya good governance yang diidam-idamkan oleh pemerintah beserta stakeholder-nya. Namun demikian belum tentu dengan biaya yang murah karena teknologi komputasi serta jaringan internet di Indonesia masih jauh dari mature/matang (kecepatan bandwitdh rendah, negara kepulauan, serta penegakan hukum masih dipertanyakan) sehingga untuk mengatasi halangan ini memerlukan investasi yang sangat besar.
            Walaupun C.C. menjanjikan sangat banyak manfaat bagi kepentingan berbagai jenis perusahaan, organisasi, instansi namun C.C. pada masa sekarang ini masih menyimpan beberapa kelemahan yang cukup mendasar. Kelemahan-kelemahan C.C. menurut paper ini antara lain:
a.      Keamanan dan privasi
Dengan C.C., perusahaan sebagai pelanggan/pengguna tidak dapat mengendalikan data yang sudah di-upload/terentri ke internet (awan). Bahkan sangat mungkin data-data suatu pelanggan ditempatkan bersebelahan dengan data kompetitor-nya yang mana hingga saat ini belum dapat dipastikan jaminan dari penyedia C.C. bahwa data tersebut terisolasi dengan rapi serta tidak tercampur dengan data diluar dari perusahaan dimaksud.
Standar keamanan dan SLA (service level agreement)/jaminan tingkat pelayanan yang akan membantu Intel dalam menyelaraskan dengan regulasi pemerintah dan standar Intel melalui independensi, audit eksternal, serta kebijakan keamanan Intel masih sangat rendah. Hal tersebut tentu dapat berpengaruh pada tingkat keyakinan para stakeholder Intel atas upaya pelestarian competitive advantage yang sudah dicapai (khususnya pada penerapan eksternal C.C.).
Satu hal yang perlu dipertanyakan juga adalah ketika terjadi pelanggaran atas kontrak sejauh mana pihak-pihak terkait dapat mengetahui (khususnya pengguna) bahwa pihak penyedia tetap memegang teguh pasal-pasal yang telah disepakati bersama. Dan bila benar terjadi pelanggaran sejauh mana hal tersebut dapat dibuktikan untuk kemudian diproses sesuai hukum yang berlaku?
b.      Tidak/kurang cocok diterapkan pada perusahaan berskala besar serta tingkat  kematangan pelayanan yang belum memadai
Kecepatan layanan (SLA) yang ditawarkan oleh penyedia C.C. saat ini belum memadai untuk perusahaan berskala besar melainkan hanya cukup untuk perusahaan yang berskala kecil dan menengah. Selain itu fitur-fitur yang ditawarkan kepada perusahaan berskala besar juga belum tentu kompatibel dengan aplikasi yang sudah berdiri. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan C.C. yang ada saat ini masih belum matang (mature) sesuai dengan kebutuhan pengguna C.C.
c.       Pengembalian investasi yang kurang (RoI rendah)
Khusus untuk perusahaan berskala besar, tingkat pengembalian atas investasi yang telah dikeluarkan belum tentu sebanding dengan manfaat yang akan diterima apabila ditambahkan dengan faktor resiko yang mungkin terjadi. Resiko yang mungkin terjadi seperti faktor keamanan dan privasi serta keadaan lingkungan internet disuatu daerah (kecepatan bandwidth) dapat memberikan tambahan biaya yang tersembunyi (hidden cost).
Selain beberapa kelemahan C.C. tersebut diatas, menurut saya masih terdapat kelemahan lain yang perlu diwaspadai, antara lain:
a.      Karena diakses melalui internet maka sangat mungkin terjadi hacking dan bahkan cracking (perusakan) yang tidak hanya merugikan penyedia C.C. namun juga pelanggannya. Walaupun C.C. menggunakan autentifikasi dan enkripsi namun tetap saja bukan suatu hal yang yang mustahil bagi para hacker tingkat tinggi untuk dapat menembus pertahanan ini. Belum lagi bila terdapat kebocoran autentifikasi semisal password dan user name maka hal ini akan sulit ditelusur siapa yang akan dipersalahkan bila terjadi hal ini (penyedia layanan atau pengguna layanan)? Karena pelaku yang membocorkan tersebut bisa salah satu oknum dari kedua belah pihak atau bahkan keduanya.
b.     Dependensi/ketergantungan pada pihak eksternal yang sangat tinggi sehingga apabila kontrak telah berakhir dan pengguna telah memutuskan untuk tidak melanjutkan kerjasama ini kemudian apakah data-data yang tersimpan melalui awan tersebut masih terjamin tidak bocor/terekspose? Walaupun klien telah meminta supaya data tersebut dihapus dari penyedia C.C. namun siapa yang dapat menjamin bahwa data-data tersebut telah benar-benar hilang?
Selain itu, ketergantungan yang tinggi menyebabkan bargaining power (daya tawar) perusahaan klien terhadap penyedia layanan C.C. sangat rendah sehingga berpotensi dimanfaatkan oleh supplier C.C. untuk menaikkan harga pada kesepakatan berikutnya. Hal ini akan menyebabkan tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk penerapan C.C. Sedangkan apabila kemudian perusahaan klien memutuskan untuk berhenti menggunakan layanan tersebut maka belum tentu perusahaan klien tersebut dapat segera mempersiapkan perubahan yang mungkin terjadi. Divisi/unit organisasi terkait akan sangat kerepotan karena mereka telah terbiasa dimudahkan dengan adanya layanan C.C. (tidak terlatih serta tidak mengetahui proses yang terjadi didalam C.C. sehingga sulit dipelajari).

 

0 komentar:

Post a Comment